Senam Bersama Tamu dari Negeri Kangguru
Sore itu, hujan mengguyur sejak pagi.
Menguyupkan pepohonan dan menyusupkan sensasi dingin hingga ke belulang. Langit
pekat ditingkahi gemuruh. Para volunteer sempat
menciut. Tapi tak urung melangkah. Sesi belajar di Puulonggida tak boleh batal.
Karena adik-adik asuh Puulonggida tak pernah hirau pada hujan.
Niat baik dicamkan. Perjalanan lancar
nyaris tanpa kendala. Adik-adik asuh Puulonggida, seperti yang diduga, sudah
tiba lebih dulu di sekolah. Menunggu dengan sabar dan melengkungkan senyum
tatkala para volunteer satu per satu
hadir di sana.
Sore itu, Kendari Mengajar mendapat
kunjungan dari Kak Kristy dan Kak Claire. Mereka gadis-gadis secantik Barbie
asal negeri kangguru. Kak Kristy adalah seorang relawan di salah satu sekolah
Dasar di Kendari. Sedangkan Kak Claire adalah kawan Kak Kristy yang datang untuk
melihat keakraban yang terjalin antara para volunteer
dan adik-adik asuhnya seperti yang ia dengar dari Kak Claire. Hal inilah yang
membuat Kak Kristy selalu ingin kembali dan kembali lagi ke Puulonggida.
Pukul empat kurang lima menit,
adik-adik asuh sudah menemukan pengajarnya masing-masing. Hari itu, adalah
saatnya Bahasa Indonesia. Adik-adik asuh yang terbiasa menuliskan kalimat
dengan mencampurkan huruf kecil dan huruf kapital dilatih untuk menuliskannya
sesuai aturan ejaan yang disempurnakan. Ternyata tidak mudah mengubah kebiasaan
yang sudah mengakar. Hari itu, mereka menghabiskan satu jam pelajaran penuh
untuk mengetahui bagaimana menempatkan huruf kapital dengan benar. Tak ada
huruf kapital yang boleh ditempatkan di tengah kata.
Sebelum pukul 17.00 WITA, sesi belajar pun
berakhir. Tanpa menunggu komando, adik-adik asuh berlari dengan gegas menuju halaman
sekolah dan membentuk lingkaran. Mereka
telah cukup hafal dengan tradisi bermain
sebelum pulang. Tampak salah seorang kakak volunteer yang biasa dipanggil Kak
Atto menunjukkan netbook dan speaker mungil miliknya. Rasa penasaran
menggelayut di wajah adik-adik asuh, penuh tanda tanya. Apa yang akan mereka
lakukan dengan kedua benda itu?
Ternyata mereka akan diajak melakukan
senam otak. Mereka sudah mempelajari ini sebelumnya. Tidak begitu sulit
melakukannya untuk kedua kalinya.
Senam otak (brain gym) merupakan serangkaian
latihan gerak sederhana yang dimaksudkan untuk menstimulasi otak agar mencapai
optimalisasi sehingga memudahkan kegiatan belajar pada anak-anak. Senam otak
adalah latihan yang terangkai atas gerakan-gerakan tubuh yang dinamis dan
menyilang. Senam ini mendorong keseimbangan aktivitas kedua belahan otak secara
bersamaan. Setelah lakukan senam otak, diharapkan potensi kedua belahan otak
akan seimbang sehingga kecerdasan anak pun menjadi maksimal [dikutip dengan
sedikit olahan dari tribunnews.com]
Adik-adikpun tampak bersemangat dan gembira ketika
mendengar musik yang menandakan senam otak akan di mulai. Para volunteer berserta Kak Kristy dan Kak
Claire tak ingin ketingggalan untuk turut serta. Musik pun mengentak, Kak Atto
memimpin gerak-gerak senam. Beberapa adik asuh tampak telah mahir dan menghafal
gerakan-gerakan senam otak ini. Namun, ada pula yang masih tampak kaku dan
keliru saat mempraktikkannya. Beberapa volunteer
melakukan kekeliruan serupa. Tak ketinggalan pula Kakak Kristy dan Kak
Claire yang tampak kesulitan mengikuti gerakan dalam iringan musik itu. Semua
yang bersenam tampak saling melempat pandang dan tertawa melihat tingkah satu
sama lain.
Senja menggantungi cakrawala. Sebuah
isyarat perpisahan yang kerap berulang. Kak Kristy dan Kak Claire mengajak
adih-adik asuh Kendari Mengajar untuk berkenalan. Anak-anak polos itu saling
dorong, memberi kesempatan pada temannya—yang juga malu-malu seperti halnya
mereka—untuk mendahului. Raut mereka jelas sangat ingin bertegur sapa dengan
kakak-kakak berbeda ras itu. Seorang adik asuh, bernama April—si Pemalu yang
cadel dan menggemaskan—dengan berani maju ke depan dan mengulurkan tangan
kepada Kak Kristy dan Kak Claire. Saat ditanya tentang namanya, ia menjawab
dengan cadelnya, “Aplil”. Adik-adik yang lain pun tak ingin kalah dari April.
Bahkan ada di Antara mereka yang memberanikan diri menggunakan bahasa Inggrisnya
yang seadanya. Kami tak akan melupakan
bahwa adik-adik Puulonggida adalah adik-adik yang bermental baik. Tak mengenal demam panggung. Mereka hanya sesekali
canggung terhadap orang asing. Tapi di luar itu, mereka selalu ingin bernyanyi
dan beraksi di hadapan banyak orang. Menunjukkan hal terbaik yang mereka
miliki. Kelak mereka akan menunjukkan hal yang hebat. Kendari Mengajar terus
berupaya menjaga nyala semangat mereka, agar tak pernah merasa kurang dalam segala kesederhanaan yang
mereka miliki.
Kak Kristy dan Kak Claire sangat
tersentuh ketika adik-adik menyalami lalu mencium punggung tangan mereka. Tradisi
yang hanya akan mereka temukan di Indonesia. Dan adik-adik Puulonggida
menjadikan itu bagian dari diri mereka. Kelak, Kristy dan Claire tak akan
melupakan hal itu.
(RNY/ASN/RAY)
Senam Bersama Tamu dari Negeri Kangguru
Reviewed by Unknown
on
17.35
Rating:

Tidak ada komentar