Ads Top


GKM dan AMSA: Bersinergi Menoreh Warna

        Sekali lagi AMSA (Asian Medical Students Association), sebuah lembaga mahasiswa yang bernaung di bawah Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, menggandeng GKM dalam salah satu event helatannya, yang kali ini, sedikit berbeda dengan event-event yang pernah melibatkan keduanya. Beberapa waktu lalu, AMSA dan GKM telah bersama-sama mengunjungi salah satu daerah transmigrasi di daerah Konawe Selatan. Bergandengan tangan, keduanya memberikan hal yang sama sekali berbeda namun saling melengkapi. Ketika kakak-kakak AMSA memberikan pelayanan kesehatan kepada warga transmigran, kakak-kakak GKM mengajak adik-adik di daerah tersebut untuk belajar dan bermain. Namun kali ini, AMSA dan GKM berkolaborasi dalam sebuah ajang Lomba Mewarnai. Dalam event ini, AMSA memberi kepercayaan kepada Gerakan Kendari Mengajar untuk menjadi juri lomba. Lomba yang diselenggarakan pada Minggu, 20 Maret silam di Lippo Plaza Kendari ini diikuti oleh siswa-siswi sekolah dasar yang ada di Kota Kendari. Meskipun event ini diselenggarakan oleh AMSA, namun secara keseluruhan proses lombanya diatur oleh kakak-kakak volunteer GKM. Setelah proses pendaftaran peserta, kegiatanpun diawali dengan arahan dari Kak Arun. Kakak volunteer GKM yang terkenal gemar tersenyum ketika berhadapan dengan adik-adik ini, tampaknya sangat tahu caranya mencairkan suasana tegang akibat rasa gugup yang melanda peserta lomba.

        GKM mendelegasikan tiga volunteer terbaiknya sebagai juri, yakni Kak Ato, Kak Awal, dan Kak Nina. Ketiga juri ini dipilih karena kemampuan mereka di bidang gambar. Kak Ato yang sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) sudah menunjukkan hobi desainnya, memiliki pengalaman sebagai desainer di Telkomsel dan beberapa percetakan yang ada di kota Kendari. Sedangkan Kak Awal dan Kak Nina yang merupakan mahasiswa Teknik Arsitektur, tentu sangat familier dengan aktivitas gambar, mengingat keseharian mereka yang tidak luput dari aktivitas menggambar. Gambar yang wajib diwarnai dalam lomba ini adalah gambar sepasang siswa-siswi berseragam sekolah dasar, yang sedang berjalan melewati sebuah apotek dengan wajah dan gerak-gerik yang ceria. Gambar ini dipilih sebagai wujud dari harapan kakak-kakak AMSA dan GKM tentang anak-anak usia sekolah di Indonesia, yang hendaknya senantiasa menjaga kesehatan, serta selalu ceria dan bersemangat ketika pergi ke sekolah

.  
         Setelah adik-adik menyelesaikan tugas mewarnainya, Kak Arun kemudian mengajak adik-adik peserta lomba untuk bermain sehingga ketegangan yang tampak di wajah mereka pada saat dalam arena lomba, dengan serta merta berganti dengan senyum lebar. Kami menyebut permainan ini dengan “Tangkap Jari Telunjuk Teman”. Sebuah permainan yang sangat sederhana namun sangat menyenangkan. Mula-mula, seluruh peserta permainan diminta untuk membuat sebuah lingkaran penuh. Setiap orang diharuskan membuat pose dengan kedua tangan yang terangkat: dengan tangan kiri terbuka lebar dan tangan kanan menunjukkan jari telunjuk. Maka formasi yang terbentuk kemudian adalah, sebuah lingkaran berisi adik-adik yang mengumpankan jari telunjuk mereka ke teman yang siap menangkapnya di sisi kanan mereka, selagi tangan kiri mereka bersiaga menangkap jari telunjuk teman yang berdiri di sisi kiri mereka.



        Setelah formasi terbentuk sempurna, instruksi pun diberikan. Permainan menangkap telunjuk dan menghindar dari tertangkap ini akan dimulai (hanya) ketika teman-teman cilik kita mendengar Kak Arun menyebutkan kata ‘ayam’. Kak Arun pun mengisahkan sebuah cerita. Setibanya di tengah cerita, dan Kak Arun menyebutkan kata ‘ayam’, adik-adik peserta lomba pun memulai aksinya. Mereka harus menangkap jari telunjuk teman yang berada di sisi kiri mereka, dan pada saat yang sama, menghindarkan jari telunjuk kanannya agar tidak tertangkap oleh teman yang berada di sisi kanan mereka. Adik-adik yang jari telunjuknya tertangkap, harus keluar dari lingkaran permainan. Permainan yang sangat seru dan mengundang gelak tawa ini tak sekadar membuat adik-adik peserta lomba merasa santai, gembira, dan terhibur. Melainkan juga, telah melatih konsentrasi mereka, ketika mereka dituntut untuk melakukan dua aktivitas sekaligus pada waktu yang bersamaan, serta melatih kebenaran asumsi mereka dalam membaca situasi permainan.


        Gambar terbaik dinilai berdasarkan kreativitas adik-adik peserta dalam pewarnaan, kerapian, dan kebersihan gambar. Lomba yang berlangsung selama satu jam ini memperlihatkan antusiasme adik-adik peserta menunjukkan kelihaian mereka dalam memegang pensil warna, serta memadupadankan warna untuk menghasilkan gambar yang indah dan menarik. Adik Azhara Mucita dari SD Kuncup Pertiwi berhasil menjadi pemenang I dalam lomba kali ini. Sedangkan pemenang II dan III masing-masing diraih oleh Adik Syakila Sahdan Sjamsu dari SDN 01 Kendari Barat, dan Adik Nasiya Auminari dari SDN 07 Kendari Barat. Wah, selamat ya, untuk adik-adik yang kreatif ini. Jangan berhenti belajar, ya. Kegiatan kolaborasi AMSA dan GKM ini pun berakhir, dengan harapan agar sinergi di antara kedua organisasi bisa terus berlanjut di event-event mendatang. Dan semoga, persahabatan di antara keduanya erat senantiasa, sehingga mampu menoreh lebih banyak warna bagi kehidupan di sekeliling kita.  Salam hangat GKM…Mengajar, Mendidik, Menginspirasi !! (AII)
GKM dan AMSA: Bersinergi Menoreh Warna GKM dan AMSA: Bersinergi Menoreh Warna Reviewed by Unknown on 23.04 Rating: 5

Tidak ada komentar


close